Headlines News :
Home » » Catatan Umroh

Catatan Umroh


Prolog,
Tulisan singkat ini, hanya merupakan pengalaman dan tafsir pribadi penulis atas kejadian yang terlihat di depan mata saat melaksanakan Ibadah Umrah pada September 2007. Sehingga bukan merupakan tips, petunjuk, apalagi panduan. Penulis berani menuliskan pengalaman ini, sebab sama seperti semua orang yang habis bepergian dari suatu tempat, tentu saja bebas memberi komentar atas perjalanannya, yang pastilah tidak sama dengan yang dialami oleh orang lain. Selamat mengikuti.

Hari I, 9 September 2007
Pukul 05.00 WIB setelah sholat shubuh, menyibak pagi dengan segala perlengkapan yang telah kupersiapkan beberapa hari sebelumnya. Taksi Express telah siap menjemput menuju Bandara Soekarno Hatta.Dengan costum Seragam Batik Assuryaniyah, tiba di Bandara pukul 05.30 menit. Artinya 30 menit lebih awal dari waktu yang dijadwalkan untuk tiba di Bandara. Alhamdulillah, lebih baik menunggu dengan tenang daripada di tungguin.
Setelah persiapan, pembagian tiket, fiskal, mahram dsb, akhirnya kita berangkat dengan menggunakan Singapore Airlines, menuju S'pore.

Pukul 11.00 Waktu S'Pore
Tiba di Bandara Changi, transit dengan menggunakan SQ untuk menuju Abu Dabi. Penerbangan kali ini memakan waktu k.l. 6 Jam. Tiba di Abu Dabi untuk isi bahan Bakar
Pukul 04.00 Waktu Abu Dabi
Karena terjadi pergeseran Waktu antara Waktu Asia dengan Timur Tengah. Perjalanan yang memakan waktu k.l 6 jam, seharusnya tiba di Abu Dabi pukul 8 Malam, tetapi ternyata matahari masih terik, Jam pun masih menunjukan pukul 4 sore. Setelah "ngetem" k.l 1 jam, pesawat menuju Jedah k.l 4 jam perjalanan

Pukul. 07.00 Waktu jedah
Tiba di King Abdul Azis, jedah Magrib Mepet, dan masih dapat sholat dengan tayamum.disiapkan makan malam dengan masakan Indonesia, ayam bakar mirip Wong Solo, dengan kemasan Jedah. Wah sangat berbeda dengan menu yang ada di Pesawat sebelumnya, semua makanan terasa aneh di lidah, maklum lidah Indonesia Ashli (pake Shod). Dari Jedah menuju Kota Madinah k.l 3 Jam dengan menggunakan Bis, sempat mampir untuk sholat Isya di salah satu kota kecil, sekalian menghabiskan makanan tapi ternyata gak bisa juga, ayamnya kegedean dan nasinya kebanyakan, untuk ada banyak si Meong yang datang, maka berbagilah dengan Meong.


Pukul. 10.00 Waktu Madinah.
Alhamdulillah, akhirnya tiba di hotel Dallah Taibah Madinah, semua terlihat kelelahan. tetapi guratan semangat masih tetap ada. Pembagian kunci kamar dan kebagian kamar 414 B berdua bersama Bunda. Fasilitas Kamar lumayan OK dan cukup luas,menyenangkan. Dari Depan Hotel, sudah dapat terlihat jelas Mesjid Nabawi yang megah.

Hari II, Senin 10 September 2007
Pukul 04.00 Waktu Madinah
Sebetulnya aku belum bisa memejamkan mata di Kota ini, karena jujur saja, masih seperti dalam mimpi bisa berkunjung ke Kota Rasulullah SAW, tempat beliau berhijrah. Aku merenung, apakah ini yang disebut Hijrah menunju Manusia Baru? Wallahu a'lam bis shawab.
Yang pasti, seperti disampaikan Doktor Ali Syariati dalam bukunya Hajj, ibadah haji adalah evolusi manusia menuju Allah. Evolusi ini menjadikan ka’bah, Baitullah, sebagai titik sentral dari sebuah panggung besar pertunjukan tentang penciptaan, sejarah, keesaan, ideologi Islam, dan keummatan.
Pukul 04.00 ini aku bergegas menuju Mesjid Nabawi, untuk segera sholat Sunnat yang pernah aku tahu, seperti sholat sunat Wudhu,Tahyatul mesjid,Sunat Rawatib, rasanya belum cukup sholat sunat yang dikerjakan, dan akupun sholat dengan niat lillahi Ta'ala, tanpa tau sholat sunat apa. Buat aku sholat tanpa judul semua lillahi Ta'ala, hingga tiba waktu untuk Sholat Shubuh. Masya Allah...Rasanya memang benar-benar berbeda ketika sholat di Mesjid Nabawi. Mesjid yang Megah, Penerangan yang sangat mencukupi, di pintu masuk sudah berjejer gentong Air Zam-Zam yang dingin. Benar-benar Sholat dengan suasana dan tempat yang sejuk. Ditambah lagi Mesjid ini adalah mesjid yang penuh dengan sejarah. Bikin kangen dan tidak terlupakan, selalu mengesankan. Alhamdulillah Shubuh pertama di Mesjid Nabawi sungguh nikmat luar biasa.

Pukul 06.00 Waktu Madinah.
selesai Sholat Shubuh menunggu ruang makan yang ada di lantai M. Menu Indonesia asli, karena semua menggunakan catering Indonesia. di Hotel ini memang ada beberapa Biro perjalanan Umrah yang juga menginap disini, sehingga tempat makanpun berada pada lantai yang sama. Jadi rasanya seperti tetap di Jakarta. menu pagi nasi goreng, dadar telur, kerupuk, sambel mantap, nuggets, buah, es jeruk. Masih dengan mukena, semua kumpul untuk sarapan dan siap menjalani aktifitas lainnya yang telah dijadwalkan.
.
Share this article :

0 komentar:

Legalitas Perusahaan

Paket Umroh Akhir Tahun

Our Office

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Mari Berhaji Selagi Muda ..... - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template